Friday, December 5, 2008

Nilai dan professionalime

NILAI dan PROFESSIONALISME

Pengertian Nilai
Secara Umum nilai adalah sesuatu yang berharga yang dipegang sedemikian rupa oleh seseorang sesuai dengan tuntutan hati nurani.
Menurut para ahli
1) Simon,1973.nilai adalah seperangkat keyakinan an sikap pribadi seseorang tentang kebenaran, keindahan dan penghargaan dari suatu pemikiran, obyek atau perilaku yang berorientasi pada tindakan dan pemberian rah serta makna kehidupan seseorang.
2) Znowsky,1974. Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran, keinginan mengenai ide, obyek atau perilaku khusus
3) Kluckhohn 1951, Maslow 1959, Rokeach 1973..Nilai adalah keyakinan personal mengenai harga atau ide, tingkah laku, kebiasaan atau obyek yang menyusun suatu standar yang mempengaruhi tingkah laku.
Klasifikasi Nilai
Klasifikasi Nilai adalah suatu proses dimana seseorang dapat menggunakannya untuk mengidentifikasi nilai-nilai mereka sendiri. Yang meliputi:
a. Hak : Tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya sesuai keadilan, mortalitas, dan legalitas.
b. Kewajiban : Seperangkat tanggung jawab untuk melakukan sesuatu yang memang harus dilakukan agar dapat dipertanggung jawabkan sesuai haknya
c. Legislasi : Ketetapan atau ketentuan hukum yang mengatur hak dan kewajiban seseorang yang berhubungan erat dengan tindakan
Ciri – Ciri Nilai
Membentuk perilaku dasar seseorang
Diperlihatkan melalui pola perilaku yang konsisten
Menjadi control internal bagi perilaku seseorang
Komponen intelektual dan emosional seseorang secara intelektual diyakinkan tentang sesuatu, memegang teguh dan mempertahankannya


Pembentukan Nilai
Nilai dapat dipelajari melalui observasi pertimbangan dan pengalaman (Hamilton,1992). Orang membentuk nilai dengan melakukan interaksi dengan orang lain. Sering kali menstransmisikan nilai pada orang lain secara tidak sadar dan sadar dalam bentuk kehidupan sehari-hari, bisa melalui:
Bentuk Transmisi Nilai
1) Modeling
Seseorang bertindak untuk menunjukkan cara yang lebih disukai oleh orang lain dalam bertingkah laku
2) Moralisasi
Orang tua dan guru memegang standard apa yang benar dan yang salah serta secara keras membatasi anak untuk mengikuti perangkat nilai mereka
3) Laissez-Faire
Kadang seseorang memperoleh nilai dengan bertingkah laku secara bebas tanpa batas atau peraturan .Tidak ada suatu sistem nilai yang cocok untuk semua orang dan anak membentuk nilai tanpa panduan yang kaku dari orang tua
4) Pilihan Bertanggung Jawab
Keseimbangan antara kebebasan dan pembatasan memungkinkan anak-anak untuk memilih nilai yang mengarah pada kepuasan pribadi dan dukungan orang tua. Pilihan nilai pada anak-anak lebih terbatas dibandingkan dengan pendekatan Laissez faire
5) Penguatan Dan Hukuman
Pemberian penguatan dan hadiah untuk suatu sikap dari nilai tertentu akan membantu mengendalikan tingkah laku. Ketika seorang anak gagal untuk melakukan tingkah laku tertentu, orang tua memberikan hukuman.
Pengaruh sosiokultural
Nilai terbentuk dalam lingkungan sosial dimana latar belakang pendidikan, socioeconomic, spiritual, dan budaya orang bervariasi. orang mengambil nilai yang dominan di mana mereka hidup. karena orang belajar untuk menilai apa yang umum, kebiasaan, tingkah laku, ritual, dan sikap orang lain yang tidak umum sering kali dianggap bodoh, tidak efektif atau bahkan berbahaya. Hal ini juga berlaku dalam praktik keperawatan.


Tujuh Nilai Esensial Dalam Kehidupan Profesional
Pada tahun 1985, “ The American Association Colleges Of Nursing “ melaksanakan suatu proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi nilai-nilai esensial dalam praktek keperawatan professional. Perkumpulan ini mengidentifikasikan 7 nilai - nilai esensial dalam kehidupan professional, yaitu:
1. Aesthetics (keindahan) : Kualitas obyek suatu peristiwa atau kejadian, seseorang memberikan kepuasan termasuk penghargaan, kreativitas, imajinasi, sensitivitas dan kepedulian.
2. Altruism (mengutamakan orang lain) : Kesediaan memperhatikan kesejahteraan orang lain termasuk keperawatan atau kebidanan, komitmen, arahan kedermawanan atau kemurahan hati serta ketekunan.
3. Equality (kesetaraan) : Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan sikap assertive, harga diri dan toleransi.
4. Freedom (Kebebasan) : Memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri, harapan, disiplin serta dalam penghargaan diri sendiri.
5. Human Dignity (Martabat Manusia) : Berhubungan dengan penghargaan yang lekat terhadap martabat manusia sebagai individu termasuk didalamnya kemanusiaan, kebaikan, pertimbangan dan penghargaan penuh terhadap kepercayaan.
6. Justice (Keadilan) : Menjujung tinggi moral dan prinsip-prinsip legal termasuk obyektifitas, moralitas, intregitas, doronagn dan keadilan serta kewajaran.
7. Truth (Kebenaran): Menerima kenyataan dan realitas, termasuk akontabilitas, kejujuran, keunikan dan reflektifitas yang sama.
Klarifikasi Nilai-Nilai
Klarifikasi nilai-nilai merupakan suatu proses dimana seseorang dapat mengerti sistem nilai-nilai yang melekat pada dirinya sendiri. Hal ini merupakan proses yang memungkinkan seseorang menemukan sistem perilakunya sendiri melalui perasaan dan analisis yang dipilihnya dan muncul alternatif-alternatif, apakah pilihan–pilihan ini yang sudah dianalisis secara rasional atau merupakan hasil dari suatu kondisi sebelumnya. Klarifikasi nilai-nilai mempunyai manfaat yang sangat besar di dalam aplikasi keperawatan. Ada tiga fase dalam klarifikasi nilai-nilai individu yang perlu dipahami oleh perawat.


a. Pilihan:
(1) Kebebasan memilih kepercayaan serta menghargai keunikan bagi setiap individu;
(2) Perbedaan dalam kenyataan hidup selalu ada perbedaan-perbedaan, asuhan yang diberikan bukan hanya karena martabat seseorang tetapi hendaknya perlakuan yang diberikan mempertimbangkan sebagaimana kita ingin diperlakukan.
(3) Keyakinan bahwa penghormatan terhadap martabat seseorang akan merupakan konsekuensi terbaik bagi semua masyarakat.
b.Penghargaan:
(1) Merasa bangga dan bahagia dengan pilihannya sendiri (anda akan merasa senang bila mengetahui bahwa asuhan yang anda berikan dihargai pasien atau klien serta sejawat) atau supervisor memberikan pujian atas keterampilan hubungan interpersonal yang dilakukan;
(2) Dapat mempertahankan nilai-nilai tersebut bila ada seseorang yang tidak bersedia memperhatikan martabat manusia sebagaimana mestinya.
c.Tindakan:
(1) Gabungkan nilai-nilai tersebut kedalam kehidupan atau pekerjaan sehari-hari;
(2) Upayakan selalu konsisten untuk menghargai martabat manusia dalam kehidupan pribadi dan profesional, sehingga timbul rasa sensitif atas tindakan yang dilakukan.
Semakin disadari nilai-nilai profesional maka semakin timbul nilai-nilai moral yang dilakukan serta selalu konsisten untuk mempertahankannya. Bila dibicarakan dengan sejawat atau pasien dan ternyata tidak sejalan, maka seseorang merasa terjadi sesuatu yang kontradiktif dengan prinsip-prinsip yang dianutnya yaitu; penghargaan terhadap martabat manusia yang tidak terakomodasi dan sangat mungkin kita tidak lagi merasa nyaman. Oleh karena itu, klarifikasi nilai-nilai merupakan suatu proses dimana kita perlu meningkatkan serta konsisten bahwa keputusan yang diambil secara khusus dalam kehidupan ini untuk menghormati martabat manusia. Hal ini merupakan nilai-nilai positif yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dan dalam masyarakat luas.





DAFTAR PUSTAKA

Ø Carol Taylor,Carol Lillies, Priscilla Le Mone. 2002. Fundamental Of Nursing Care, Third Edition, by Lippicot Philadelpia, New York.

Ø Potter, Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan Praktik, Edisi 4. EGC : Jakarta.

Ø Shirley R,Jones.2002. Ethics In Midwifery , by Mosby – Year Book Europe Ltd.

Ø Suhaemi, Mimin Emi, Hj. 2004. Etika Keperawatan Aplikasi pada Praktik. EGC : Jakarta.

No comments: